Salah satu jenis komoditas hortikultura
yang sangat kita butuhkan adalah Bawang merah yang memiliki nama latin
Allium cepa. Tanaman ini bisa tumbuh di berbagai tempat, namun lebih
menyukai daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 – 400 di atas
permukaan laut, serta akan tumbuh dengan sempurna pada ketinggian 0 – 30
meter di atas permukaan laut.
Tanaman bawang merah sangat suka daerah
yang memiliki iklim kering dengan sinar matahari yang cukup dan suhu
udara agak panas, yakni antara 250-320 C. Jika ditanam pada suhu kurang
dari 220 C, meski dapat tumbuh dengan baik namun sulit untuk dapat
membentuk umbi.
Sedang untuk kondisi tanah yang paling
cocok bagi tanaman bawang merah, adalah tanah yang subur, gembur, serta
mengandung banyak humus atau bahan organic. Disamping itu, tanah yang
menjadi media untuk tumbuh juga harus memiliki sirkulasi udara yang
baik, dapat mengalirkan air dengan mudah dan tidak becek. Berikut kami
beberapa cara menanam bawang merah yang baik di bawah ini.
1. Tahap Penanaman
Agar dapat menghasilkan umbi dengan kuantitas dan kualitas yang baik, diperlukan teknik penanaman yang tepat, yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, pengolahan tanah, teknik menanam, penyiraman, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Agar dapat menghasilkan umbi dengan kuantitas dan kualitas yang baik, diperlukan teknik penanaman yang tepat, yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, pengolahan tanah, teknik menanam, penyiraman, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
2. Waktu tanam
Waktu ideal untuk menanam bawang merah adalah pada musim kemarau. Tetapi karena untuk pertumbuhannya membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik, agar tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek. Lakukan penanaman pada saat cuaca sedang cerah. Jangan melakukan penanaman pada saat pancaroba atau pergantian musim, karena ketika itu sering terjadi angin kering. Akibat yang ditimbulkan dari angin kering, akan membuat daun tanaman patah dan ujung-ujung daun seperti terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk menanam bawang merah, karena udara berkabut dapat menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Waktu ideal untuk menanam bawang merah adalah pada musim kemarau. Tetapi karena untuk pertumbuhannya membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik, agar tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek. Lakukan penanaman pada saat cuaca sedang cerah. Jangan melakukan penanaman pada saat pancaroba atau pergantian musim, karena ketika itu sering terjadi angin kering. Akibat yang ditimbulkan dari angin kering, akan membuat daun tanaman patah dan ujung-ujung daun seperti terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk menanam bawang merah, karena udara berkabut dapat menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
3. Pemilihan bibit
Bibit bawang merah yang baik, adalah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan, dan berasal dari tanaman yang dipanen pada usia 70 – 90 hari. Karena pada umur tersebut umbi yang dijadikan sebagai bibit telah memiliki titik-titik tumbuh akar. Umbi bakal bibit tersebut juga harus berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah, segar, tidak kisut, dan tidak terdapat warna hitam yang menjadi tanda adanya serangan penyakit yang di sebabkan jamur.
Bibit bawang merah yang baik, adalah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan, dan berasal dari tanaman yang dipanen pada usia 70 – 90 hari. Karena pada umur tersebut umbi yang dijadikan sebagai bibit telah memiliki titik-titik tumbuh akar. Umbi bakal bibit tersebut juga harus berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah, segar, tidak kisut, dan tidak terdapat warna hitam yang menjadi tanda adanya serangan penyakit yang di sebabkan jamur.
Jangan menggunakan umbi yang terlalu
kecil untuk bibit, karena bibit berukuran kecil akan membuat pertumbuhan
tanaman kurang baik serta hasil yang sedikit. Umbi tersebut juga harus
berukuran seragam, tidak terdapat luka, atau tidak sobek pada kulitnya.
Sebelum dilakukan penanaman, bagian ujung umbi terlebih dahulu dipotong sekitar 1/3 – ¼ bagian dari panjang umbi. Sedang kulit luar bibit yang mengering dan sisa-sisa akar dibuang.
Tujuannya agar pertumbuhan umbi merata,
merangsang tumbuhnya tunas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri, serta
merangsang pertumbuhan umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan.
Untuk mencegah terjadinya pembusukan, sebelum ditanam, luka bekas
pemotongan pada umbi harus dikeringkan dahulu. Sedang untuk perkiraan
jumlah bibit, untuk satu hektar lahan dibutuhkan sekitar 600-800 kg
bibit.
4. Pengolahan tanah
Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu, serta membuat sistem penyerapan air. Pengolahan tanah ini dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul, bajak, atau traktor jika lahan yang akan ditanami terbilang cukup luas.
Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu, serta membuat sistem penyerapan air. Pengolahan tanah ini dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul, bajak, atau traktor jika lahan yang akan ditanami terbilang cukup luas.
Selanjutnya, dibuat bedengan-bedengan
dengan menempatkan parit di antara bedengan tersebut.. Fungsi parit
adalah sebagai tempat air masuk dan tempat untuk membuang air yang
berlebihan. Lebar bedengan sekitar 100-120 cm, sedang ukuran parit
sekitar 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Untuk panjang bedengan dan
panjang parit sudah barang tentu disesuaikan dengan luas lahan.
Menjelang penanaman, tepatnya seminggu sebelumnya, tanah bedengan harus
diberi pupuk dasar, yakni pupuk kandang atau kompos, serta diratakan.
Tepat sehari sebelum proses penanaman, lahan diairi secukupnya sehingga
siap untuk ditanami.
5. Teknik menanam
Untuk menanam bawang merah, bedengan yang telah disiapkan di beri lubang-lubang kecil dengan kedalaman kurang lebih sama dengan sama dengan bibit yang akan ditanam. Jarak tanam sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya, umbi bibit dimasukan ke dalam lubang dengan meletakkan bagian ujung pada sisi atas.
Untuk menanam bawang merah, bedengan yang telah disiapkan di beri lubang-lubang kecil dengan kedalaman kurang lebih sama dengan sama dengan bibit yang akan ditanam. Jarak tanam sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya, umbi bibit dimasukan ke dalam lubang dengan meletakkan bagian ujung pada sisi atas.
Jangan menanam bibit terlalu dalam,
karena mempermudah pembusukan. Ujung umbi sebaiknya ditutup sedikit
dengan tanah, sebab jika tanah yang menutupi terlalu tebal, akan dapat
menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah proses penanaman selesai,
bedengan disiram dengan air.
- Penyiraman
Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman baru dapat dilakukan sehari sekali jika tanaman bawang merah sudah berumur 50 hari.
Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman baru dapat dilakukan sehari sekali jika tanaman bawang merah sudah berumur 50 hari.
Ketika menyiram tanaman bawang merah sebaiknya tidak terlalu basah, karena mengakibatkan tanah bisa menjadi padat dan berdampak pada terganggunya pertumbuhan tanaman, serta terjadinya pembusukan.
- Penyiangan dan penggemburan tanah
Seperti halnya tanaman-tanaman lain, bawang merah juga harus disiangi untuk membuang semua gulma. Penyiangan dengan cara mencabuti gulma dengan menggunakan tangan maupun alat bantu harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Seperti halnya tanaman-tanaman lain, bawang merah juga harus disiangi untuk membuang semua gulma. Penyiangan dengan cara mencabuti gulma dengan menggunakan tangan maupun alat bantu harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Selama masa pertumbuhan bawang merah,
penyiangan pada umumnya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama ketika
tanaman masih berumur 2 – 4 minggu, sedang penyiangan kedua dilakukan
ketika tanaman berumur 5 – 6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri
tergantung pada pertumbuhan gulma.
- Pemupukan
Pupuk untuk bawang merah bisa menggunakan pupuk alami maupun buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yakni sebelum penanaman, dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama seringkali menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 – 15 ton per hektar.
Pupuk untuk bawang merah bisa menggunakan pupuk alami maupun buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yakni sebelum penanaman, dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama seringkali menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 – 15 ton per hektar.
Maksud pemberian pupuk alami sebelum
penanaman adalah agar struktur tanah tidak mudah memadat. Selain itu
juga untuk menyuburkan tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah dalam
mengikat air. Sedang untuk pupuk susulan diberikan dengan cara
membenamkan pada tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau
menaburkannya diantara baris tanaman.
6. Pengendalian hama dan penyakit
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ulat daun dan cendawan, kedua jenis hama ini menyebabkan ujung daun terpotong dan daun terkulai. Sedang ulat dapat merusak umbi yang disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan obat pembasmi serangga Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosisnya: 2 ml/l air.
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ulat daun dan cendawan, kedua jenis hama ini menyebabkan ujung daun terpotong dan daun terkulai. Sedang ulat dapat merusak umbi yang disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan obat pembasmi serangga Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosisnya: 2 ml/l air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman
bawang merah adalah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur. Gejala yang
terlihat dari penyakit ini adalah adanya bercak-bercak putih kelabu pada
daun yang kemudian berubah menjadi cokelat dan mengering. Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan dengan menyemprot tanaman bawang merah
menggunakan Difolatan 4F.
7. Proses Panen
Ciri-ciri tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen adalah setelah batang lemas atau roboh, normalnya ini terjadi pada usai tanam 60 sampai dengan 90 hari namun semua tergantung dari media lahan, cara tanam dan perawatan. Lalu ciri lainnya adalah bentuk umbi yang sempurna, sebagian sudah nampak di permukaan tanah, umbi sudah berwarna merah tua atau keunguan dan berbau khas bawang merah.
Ciri-ciri tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen adalah setelah batang lemas atau roboh, normalnya ini terjadi pada usai tanam 60 sampai dengan 90 hari namun semua tergantung dari media lahan, cara tanam dan perawatan. Lalu ciri lainnya adalah bentuk umbi yang sempurna, sebagian sudah nampak di permukaan tanah, umbi sudah berwarna merah tua atau keunguan dan berbau khas bawang merah.
Setelah di panen bawang merah harus di
jemur selama seminggu atau dua minggu, agar buah menjadi tahan lama.
Setelah siap lalu bawang merah disimpan dalam karung jala-jala dengan
suhu sekitar 30-33 °C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Berikan Komentar Yang Berkualitas dan Membangun